Karya : Ganes Titah Paramesti
Perundungan adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal, emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat koban menderita. Tentunya semua pihak yang terlibat, baik orang tua, guru, tetangga, hingga masyarakat harus peduli terhadap korban perundungan dan mengambil tindakan bersama. Mengingat dampak serius dari perilaku perundungan ini, kita perlu menyadari bagaimana cara meminimalisir perundungan di sekitar kita. Peristiwa perundungan yang terjadi di Indonesia sudah memasuki tahap yang lebih serius.
Bukan tanpa alasan jika data menunjukkan bahwa insiden bullying semakin meningkat dari tahun ke tahun terdapat 23 kasus antara bulan Januari dan September, dimana 50% terjadi di SMP, 23% di SD, 13,5% di SMA, dan 13,5% di SMK. Kebanyakan insiden terjadi di tingkat sekolah menengah dan dilakukan oleh teman sebaya atau pendidik. Memerangi penindasan memerlukan pendekatan holistik dan sekolah memainkan peran penting dalam hal ini.
Pertama, pendidikan tentang pentingnya menghargai perbedaan dan menerima keberagaman perlu diperkuat dalam kurikulum sekolah melalui kelas yang menanamkan empati, pengertian, dan menghargai individualitas, siswa dapat memahami dampak negatif bullying dan mengembangkan sikap inklusif.
Selain itu, sekolah harus mempunyai kebijakan yang jelas dan tegas mengenai cara menangani perundungan hal ini mencakup prosedur pelaporan yang aman dan rahasia bagi siswa yang menjadi korban perundungan dan sanksi yang tegas terhadap pelaku perundungan.
Keterlibatan aktif orang tua juga penting dalam memerangi perundungan sekolah dapat mengadakan sesi informasi dan lokakarya bagi orang tua untuk belajar bagaimana membantu anak-anak mereka menghadapi penindasan dan memberi mereka sumber daya dan dukungan yang mereka perlukan.
Selain itu, pembentukan klub atau komite anti-intimidasi di sekolah dapat memberikan platform bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap intimidasi dan mempromosikan budaya sekolah yang aman dan inklusif.
Rujukan: -fsgi.com
-umsurabaya.com
-smkprismadepok.sch.id
0 Comments